Rabu, 16 Januari 2013

SISTEM PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK

BAB X
SISTEM PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK

·         Sistem Input
Sistem input tebagi dua, yaitu sistem input berbasis kertas dan sistem input tanpa kertas.
.1 Sistem Input/Masukan.
  • Sistem - sistem masukan dengan kertas.
    Dalam beberapa sistem akuntansi yang terkomputerisasi, masukan-masukan ke sistem akuntansi berupa dokumen sumber yang di tulis tangan atau di ketik. Setiap tahap pemrosesan masukan sebagai berikut:
    1. Penyiapan dan pelengkapan dokumen sumber.
    2. Pengiriman dokumen-dokumen sumber ke pemrosesan data.
    3. Masukan data.
    4. Pengeditan data program.
1.      Persiapan dan pengisian dokumen sumber
Dokumen sumber seperti order penjualan disiapkan  secara manual. Kesalahan yang mungkin terjadi pada tahap ini diminimalkan dengan merancang dokumen sumber yang baik dan mudah dipahami.
2. Pengiriman dokumen sumber ke bagian pengolahan data
Batch control total dan register data yang dikirimkan merupakan pengendalian dasar atas transfer data antara departmen pengguna dengan departemen pengolahan data. Tidak adanya atau tidak memadainya pengendalian atas data yang dipindahkan dari departemen pengguna ke departemen pengolahan data mengindikasikan adanya kelemahan yang cukup signifikan.
3.       Data Entry
Setelah dokumen sumber (seperti faktur) diterima oleh departemen  pengolahan data dokumen tersebut secara manual diketikkan menggunakan terminal PC dan kemudian di simpan kedalam disk. Key verification merupakan satu prosedur pengendalian yang berguna untuk mendeketeksi kesalahan pengetikan. Dalam pengecekan ini, setiap dokumen sumber merupakan data file data.
4.       Tehnik Program Editing Data
Pengendalian data bisa jadi diterapkan untuk setiap struktur data (karakter, field, record, dan file).  Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengedit kewajaran adalah dengan membuat file tabel yang berisi nilai yang legal untuk setiap field di dalam tabel.
  • Sistem - sistem pemasukan tanpa ketas. Dalam sistem-sistem masukan tanpa kertas (paperless input system ) , kadang-kadang di sebut juga sistem masukan online, transaksi-transaksi di masukan secara langsung ke dalam jaringan komputer, dan kebutuhan pengetikan dalam dokumen sumber di kurangi. Sistem masukan tanpa kertas membutuhkan intervensi manusia umumnya memlalui dua tahapan yaitu entry data dan edit data, dan transfer ke sistem aplikasi komputer pusat. Sistem tanpa kertas yang tidak membutuhkan keterlibatan manusia, Transaksi-transaksi di proses dari awal sampai akhir tanpa keterlibatan manusia : pemrosesan transaksi otomatis secara penuh. Salah satu aplikasi tekhnologi ini adalah networked vending machine (NVM) .
Contoh Sistem tersebut :
·         Sistem input tanpa kertas yang memerlukan intervensi manusia
Ada berbagai jenis sistem input tanpa kertas dimana pengguna memasukkan transaksi langsung ke dalam komputer. Sistem ini mencakup sistem entry data manual online data sistem identifikasi otomatis seperi sistem point of sales(POS). Sistem entry data manual online : pengguna secara manual mengetikan transaksi kedalam sistem komputer. Sistem identifikasi otomatis : barang dagangan dan item lain diberi kode yang dapat dibaca oleh mesin. Transaksi sistem input tanpa kertas yang melibatkan intervensi manusia biasanya diproses melalaui dua fase :
·         Input (entri) data dan editing data : program pengeditan data secara utuh pada sistem input tanpa kertas sering dijalankan pada saat transaksi direkam ke dalam sistem.
·         Pengiriman data ke sistem aplikasi host : dalam sistem tanpa kertas yang terpusat, transaksi biasanya diinput langsung ke dalam komputer pusat melalui terminal data.
·         Sistem input tanpa kertas yang tidak memerlukan intervensi manusia.
Transaksi yang sepenuhnya otomatis, pemrosesan transaksi dari awal sampai akhir tidak melibatkan intervensi manusia. Salah satu aplikasi yang menggunakan teknologi ini adalah network vending machine (NVM), contoh teknologi NVM adalah pompa bahan bakar POS. Aplikasi pengolahan transaksi yang sepenuhnya otomatis yang juga penting adalah electronic data interchange (EDI) dan electronic fund transfer (EFT).
2 Sistem Pemrosesan.
  • Sistem pemrosesan berdasarkan kertas.
    Transaksi-transaksi di masukkan kedalam komputer dalam batch yang di proses secara periodik. Contoh pemrosesan secara batch adalah laporan jam kerja mingguan untuk membuat cek pembayaran gaji. Pemrosesan secara batch dengan pemutahiran file secara berurutan, pemrosesan dalam sistem semacam ini mencakup tahap-tahap berikut:
    1. Penyiapan file transaksi.
    2. Pemutahiran file induk.
    3. Pemutahiran buku besar.
    4. Penyiapan laporan buku besar.

Pemrosesan batch dengan pemutahiran file akses random, tahap-tahapnya sebagai berikut :
    1. Catatan di baca dari file transaksi
    2. Nilai kunci catatan transaksi digunakan untuk mengakses secara random
    3. Catatan dalam file induk di mutahirkan dalam memori dan kemudian ditulis ulang ke file data
  • Sistem Pemrosesan tanpa kertas.
    Dalam sistem pemrosesan tanpa kertas , baik pemrosesan batch maupun tepat waktu dapat di lakukan dengan pemrosesan tepat waktu, kadang-kadang disebut online realtime processing. Pemrosesan batch dalam sistem pemrosesan tanpa kertas mirip dengan pemrosesan batch dalam sistem berdasar kertas. Perbedaannya adalah voucher jurnal diganti dengan fungsi yang serupa tetapi secara elektronik dan buku besar di mutahirkan secara otomatis secara periodik. Pemrosesan tepat waktu dalam sistem pemrosesan tanpa kertas, keuntungan utama dalam pemrosesan tanpa kertas adalah memungkinkan untuk melakukan pemrosesan tepat waktu.
3 Sistem Keluaran.
         Sistem keluaran dapat berupa sistem dengan kertas, tanpa kertas atau antara keduanya. Sebagian besar sistem dengan kertas dan berorientasi batch dengan pemrosesan file sekuensial mengahislkan volume jeluaran yang besar. Sebagai contoh hasil cetak keluaran file piutang dagang dapat digunakan untuk melihat saldo pelanggan individual. Pengendalian ekeluaran di rancang untuk mengecek bahwa hasil pemrosesan telah berupa keluaranb yang sah dan keluaran tersebut telah didistribysikan secara memadai. Kelompok pengendalian PDE terpisah seriungkali dibentuk untuk memonitor operasi PDE. Kelompok pengendalian PDE menrupakan bagian dari fungsi audit intern perusahaan. Distribusi keluaran harus dikendalikan untuk meminimalkan akses tidak sah terhadaop data-data penting. Distribusi keluaran di kendalikan melalui dokumentasi dan penyeliaan. Umumnya, register distribusi keluaran dibuat untuk mengendalikan disposisi laporan.








PEMROSESAN FILE & KONSEP MANAJEMEN DATA

BAB IX

 PEMROSESAN FILE & KONSEP MANAJEMEN DATA


1 Tinjauan Sekilas Tentang Teknologi.

field, unsur data, atribut dan elem di gunakan secara bergantian untuk menyebutkan blok data terkecil yang disimpan dan digunakan dalam sistem informasi. Field,terdiri atas : karakter tunggal atau nomer tunggal. Pengelompokan logis atas field disebut catatan (record). Catatan merupakan kelompok unsur-unsur data yang memuat beberapa entitas seperti karyawan, pelanggan, pemasok, faktur, dan sebainya.
Okurensi data.
Struktur catatan memiliki okurensi yang disebut instances. Okurensi catatan adalah himpunan spesifik nilai-nilai data untuk catatan.
Panjang catatan-tetap dan variabel.
Catatan dengan panjang-tetap lebih mudah untuk dimanupulasi dalam aplikasi-aplikasi komputer dibandingkan catatan dengan panjang-variabel karena ukuran catatan dengan panjang-tetap distandarkan. Sebagian besar catatan yang disimpan dalam direct access storage devices (DASDs) adalah catatan dengan panjang-tetap. Catatan panjang variable :
  1. Akhir dari catetan di indikasikan dengan simbol.
  2. Secara efisien memanfaatkan ruang penyimpangan yang tersedia,tetapi memanipulasi catetan lebih sulit.
  3. Salah satu pendekatannya adalah catetan penjejak. Catatan penjejak adalah perluasan dari catetan master.
Kunci catatan dan urutan file.
kunci catatan merupakan unsur data atau kombinasi unsur data yang secara unik mengidentifikasikan catatan tertentu dalam file. Kunci primer adalah field yang digunakan untuk menyotir catatan-catatan dalam file. Kunci sekunder adalah digunakan untuk menentukan posisi relatif antar kumpulan catatan manakal kunci primer memiliki nilai yang sama untuk setiap catatan-catatan dalan kumpulan. Kunci-kunci adalah penting karena diperlukan untuk memproses dan melokasikan catatan - catatan dalam file.
2 Evolusi Teknologi Database.
Pengembangan dalam teknologi untuk melakukan masukan data ke komputer secara umum berperan dalam perkembangan database secara pesat.
Dengan sistem manajemen databes , data disimpan dalam format standar dengan menggunakan bahasa definisi data - data definition language, dimanipulasi dan dimutakhirkan dengan menggunakan bahasa manipulasi database - database manipulation language, dan dipanggil dengan menggunakan bahasa kueri database-database.
  • Layanan informasi online.
    Banyak perusahaan mengumpulkan informasi dari layangan on-line yang harus dikaitkan secara sistematis dengan sistem informasi mereka.
  • Expert system.
    sistem ahli membantu pengambilan keputusan tingkat tinggi dan telah sukses diterapkan dalam beberapa area.
  • Pemrograman berorientasi - objek.
    Meliputi pendefinisian objek-objek dari daftar atau kumpulan informasi yang rumit. Hal menjadi objek : daftar komponen-komponen persediaan, kelompok pelanggan, atau bahkan kumpulan foto.
  • Sistem hiperteks.
    Memungkinkan para pemakai untuk mengambil database dengan cara random melalui pemilihan kata-kata kunci.
  • Sistem database intelijen
    Sistem ini merefleksikan kecenderungan penggabungan seluruh teknologi-teknologi terbaru, termasuk yang paling muktahir, ke dalam satu sistem database.
3 Sistem Manajemen Database & Arsiktektur.

terdapat tiga tingkatan arsitektur yang relevan dengan database dan manajemen database; arsitektur tingkat konseptual, arsitektur tingkat logis, dan arsitektur tingkat fisik. Pada tingkat konseptual, database merupakan kumpulan beragam elemen informasi yang akan digunakan untuk tujuan- tujuan yang telah dipilih. Catatan dan field- field dalam database distrukturkan dan diorganisasikan dalam beberapa pola logis, sehingga membantu pembentukan struktur data logis. Terdapat tiga jenis struktur data logis yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu : hirarkis, jaringan, dan relasional.
  1. Arsitektur Konseptual.
    Model data hubungan entitas- entity relationship (ER) merupakan pendeketan yang populer. Model ER menggambarkan hubungan antar segmen secara sederhana. Terdapat pula metode- metode konseptual lainnya, termasuk teknik pembuatan model berorientasi-obyek-object-oriented modeling technique (OMT), yang pada dasarnya dikembangkan untuk pemrograman berorientasi- obyek dan diadaptasi untuk pembuatan model Blaha, Premerlani, dan Rumbaugh. Kelas obyek berkaitan dengan segmen, dan obyek berkaitan dengan bagian tertentu.
  2. Arsitektur Database pada Tingkat Logis/logika : Struktur Database Logis/logika.
    Hubungan- hubungan yang timbul antara segmen- segmen dalam database ditentukan oleh struktur data logis, yang juga disebut skema atau model database.
  3. Arsitektur Database Tingkat Fisik.
    Setiap atribut dapat diekstrak dari record dalam sebuah file primer dan digunakan untuk membangun sebuah file baru yang bertujuan menyediakan sebuah indeks untuk file aslinya. Bentuk file ini disebut file berindeks atau file terinversi.sebuah file diatakan terinversi penuh bila terdapat indeks di setiap fieldnya.file sekuensial berindeks adalah sebuah file sekuensial yang disimpan dalam sebuah direct access storage devices (DACD).file- file tersebut biasa disebut file indexed sequential access method (ISAM). ISAM merupakan kompromi antara organisasi file sekuensial dan akses langsung yang menyediakan kedua kemampuan tersebut dengan biaya yang sesuai.sebuah file ISAM secara struktural terdiri atas tiga daerah yang berbeda : indeks, bidang utama, dan bidang oferflow.
      
·         SISTEM MANAJEMEN DATABASE 
Sistem manajemen database (DBMS) adalah program komputer  yang  memampukan seorang pengguna untuk menciptakan dan memperbaharui file-file, menyeleksi dan memunculkan kembali data, dan menghasilkan beragam output dan laporan-laporan.
·         Data description language(DDL)
DDL memungkinkan administrator (DBA) untuk menentukan struktur logika database yang disebut skema. 
·         Data manipulasi language (DML)
DML terdiri dari atas perintah-perintah untuk melakukan pembaharuan(updating), pengeditan, manipulasi, dan ekstraksi data.structured Query Language (SQL) adalah teknologi yang digunakan untuk memunculkan informasi dari database.
·         Data Query language (DQL)
DQL adalah bahasa antar muka yang  ramah pengguna (userfriendly) yang memungkin bagi pengguna untuk meminta informasi dari database.
Keunggulan Sistem Manajemen Database
·         Integrasi data : informasi dapat dikombinasikan tanpa batas.
·         Flexibilitas laporan : laporan dapat direvisi secara mudah, dan dibuat sesuai dengan kebutuhan tanpa terikat jadwal pembuatan laporan reguler.
·         Meminimumkan pengulangan dan ketidakkonsistenan data : karena elemen data biasanya disimpan hanya sekali, pengulangan dan ketidakkonsistenan data dapat diminimumkan.
·         Independensi data : karena data dan program independen satu sama lain, maka masing-masing dapat diubah tanpa saling mempengaruhi.
·         Manajemen data terpusat : menejemen data menjadi lebih efisien karena administrator database bertanggung jawab untuk mengkoordinasi, mengendalikan dan mengelola database.
Analisis lintas fungsi : hubungan antar elemen data. Contoh : hubungan antara biaya penjualan dan kegiatan promosi dapat ditetapkan secara jelas.

PENGEMBANGAN KEPUTUSAN LAPORAN-LAPORAN MANAJEMEN

BAB VIII
PENGEMBANGAN  KEPUTUSAN LAPORAN-LAPORAN MANAJEMEN


1. Manajer & Keputusan.
  1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN.
    Perencanaan dan pengendalian merupakan aktivitas-aktivitas fundamental yang biasa dilakukan oleh seluruh manajer. Setelah manajemen menetapkan tujuan- tujuan umum, maka manajemen akan berupaya mencapai tujuan tersebut melalui pengambilan keputusan sehari-hari.
  2. PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
    Konstribusi utama seorang manager kepada perusahaan adalah pengambilan keputusan. Ada enam tahap sistematis yang biasanya dilakukan oleh seorang manager ketika mengambil keputusan :
    1. Mengidentifikasikan dan mendefinisikan masalah.
      Merupakan bagian paling sulit dari proses pengambilan keputusan. Alasannya manajer seringkali sulit membedakan masalah itu sendiri dengan gejala-gejala dari suatu masalah.
    2. Menentukan alternative masalah.
      Pemilihan tindakan tertentu oleh manajer. Agar manajer dapat membuat pilihan yang tepat, penting baginya untuk mengetahui setiap alternative tindakan yang tersedia.
    3. Mengevaluasi alternative.
      Setelah alternative dianggap layak, manajer harus mengevaluasi keunggulan-keunggulan relative dari setiap alternative. Suatu kerangka kerja yang bermanfaat dalam mengevaluasi berbagai alternative adalah pendekatan manfaat-biaya ( Cost Benefit Approach)
    4. Memilih alternative terbaik.
      Pemilihan alternative terbaik merupakan bagian paling mudah dalam proses pengambilan keputusan.Untuk memilih alternative terbaik, 2 hal yang harus dilakukan manajer :
      • Mendefinisikan atau membatasi tujuan
      • Menentukan pilihan yang sesuai dengan tujuan tersebut
      1. PERANGKAT LUNAK UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN.
        Perangkat lunak komputer telah dikembangkan untuk membantu manager dalam pengambilan keputusan. Perangkat lunak database membantu manager untuk mengumpulkan informasi yg relevan untuk suatu keputusan dan memungkinkan manager untuk melakukan kueri terstruktur atas informasi dalam database. Perangkat luanak pendukung keputusan dan perangkat lunak sistem ahli menyediakan bantuan dalam melakukan perhitungan dan menyediakan saran-saran ahli mengenai keputusan managemen tertentu.

        1. 2 Pelaporan Kepada Manajemen.
          1. Jenis-jenis laporan.
            Laporan perencanaan umumnya berbentuk anggaran dan bermanfaat untuk membantu manajer dalam mengalokasikan dan memperoleh sumber daya untuk operasi perusahaan dimasa yang akan datang. Laporan pengendalian membantu manajer meyakinkan dirinya bahwa operasi berjalan sesuai rencana.Laporan operasional berfokus pada keadaan operasi sekarang dalam perusahaan. Tujuannya utamanya adalah untuk membantu individu-individu dalam melakukan aktivitas operasional sehari-hari.
          2. Sistem Pelaporan Keuangan dan Biaya.
            Sistem ini berfokus pada pembuatan atau penyajian laporan-laporan tradisional, yaitu laporan laba rugi, laporan posisi keuangan. Terdapat 2 jenis sistem akuntansi biaya yaitu: sistem biaya atas order kerja dan sistem biaya atas proses.
          3. Sistem Pelaporan Akuntansi Pertanggung jawaban.
            Menyatakan bahwa seluruh kejadian dalam lingkungan perusahaan dapat ditelusuri ke pertanggung jawaban individu tertentu. Sistem akuntansi pertanggungjawaban biasanya mampu mengalokasikan biaya ke pusat-pusat pertanggungjawaban yg relevan.
          4. Sistem Pelaporan Profitabilitas.
            Pelaporan ini tidak hanya bermanfaat sebagai alat bantu dalam melakukan evaluasi. Disamping itu, pelaporan profitabilitas memiliki keunggulan yaitu memberi pandangan kepada masing-masing manajer mengenai konstribusi unit-unit organisasi terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.
                 
                  
          ·          Prinsip-prinsip manajemen

               Prinsip yang paling langsung  memengaruhi system  pelaporan manajemen adalah:
          ·        Formalisasi Pekerjaan
          Prinsip normalisasi pekerjaaan menunjukan bahwa pihak manajemen harus menstrukturkan perusahaan disekitar pekerjaan yang dilakukannya, bukannya disekitar individu dengan keahlian yang unik.
          Tujuannya adalah untuk menghindari suatu struktur organisasi dimana kinerja, kemampuan, dan eksistensi berkelanjutan perusahaan bertanggung pada individu tertentu.
          Implikasi untuk MRS :formalisasi pekerjaan untuk perusahaan memungkinkan spesifikasi informasi yang diperlukan untuk mendukung pekerjaan tersebut.

          ·        Tanggungjawab dan Ototrisasi
          Prinsip tanggung jawab merujuk ke kewajiban individu untuk mencapai hasil yang diinginkan.
          Implikasi untuk MRS :prinsip tanggung jawab yang dan otorisasi mendefinisikan jalur pelaporan vertikal perusahaan dimana informasi mengalir.

          ·        Jangkauan Control
          Jangkauan kontrol seorang manajer merujuk kejumlah bawahan yang langsung dibawah kontrolnya
          Implikasi untuk MRS : para menejer dengan jangkauan kontrol sempit erat terlibat dengan rincian operasi dan keputusan spesifik.

          ·        Manajemen Dengan Pengecualian
          Pengecualian menunjukan bahwa para manajer harus membatasi perhatian mereka pada wilayah-wilayah yang bermasalah(yaitu pengecualian) daripada terlibat dalam setiap aktivitas atau keputusan.
          Implikasi untuk MRS : para manajer memerlukan informasi yang mengidentifikasi operasi atau sumber daya yang beresiko tidak terkontrol.

          ·          Fungsi,Level Dan Jenis Keputusan Manajemen

          Fungsi perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang aktivitas-aktivitas akan datang dari suatu organisasi.

          Jenis jenis keputusan manajemen antara lain:
          ·        Keputusan Perencanaan Strategis
          Menetapkan tujuan perusahaan.
          Menentukan ruang lingkup aktivitas bisnis..
          Menentukan atau memodifikasi struktur organisasi.
          Menetapkan filosofi manajemen.

          Keputusan perencanaan strategis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
          Kerangka waktunya jangka panjang.
          Mereka memerlukan informasi yang lebih ringkas.
          Keputusan ini biasa tidak berulang.
          Keputusan strategi berkaitan menghadapi ketidakpastian tingkat tinggi.
          Keputusan ini mempunyai ruang lingkup yang luas dan secara mendasar      mempengaruhi perusahaan.
          Perusahaan strategis memerlukan sumber informasi eksternal maupun internal.
          ·        Keputusan Perencanaan Teknis
          Keputusan perencanaan taktis berada dibawah keputusan strategis dan dibuat oleh manajemen tengah.
          ·        Keputusan Control Manajemen
          Salah satu kegiatan kontrol manajemen adalah memotivasi para manajer disemua wilayah fungsional untuk menggunakan sumber daya, termasuk bahan baku, personel, dan aktiva keuangan seproduktif mungkin.
          ·           Keputusan Control Operasional
          Keputusan control operasional lebih sempit dan lebih fokus daripada keputusan strategis dan taktis karena mereka memperhatikan pekerjaan operasi rutin.
          Keputusan kontrol operasional memiliki 3 elemen dasa, yaitu : penetapan standar,   evaluasi kinerja, dan melalukan tindakan perbaikan (korektif).

          Kamis, 13 Desember 2012

          PENGEMBANGAN SISTEM SUATU SURVEI


          BAB VII
          PENGEMBANGAN SISTEM SUATU SURVEI

          A.   SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM



          Data terminologi sistem informasi,pemakai atau pemakai akhir merupakan fungsi Organisasional yang berbeda dengan fungsi sistem informasi yang membutuhkan pemrosesan data komputer.Fungsi sistem informasi itu sendiri bukan pemakai.






          KONTEKS PENGEMBANGAN SISTEM

          v  
          PERANCANGAN ( DESAIN) SISTEM
          Perancangan sistem merupakan formulasi spesifikasi rinci dari sistem yang di usulkan.Terdapat 3 Tahap atau langkah umum dalam perancangan sistem ,yaitu :
                          1. Evaluasi rancangan alternative dari sistem  yang di usulkan .
                          2.Penyajian Spesipikasi rancangan rinci.
                           3. Penyajian laporan perancangan sistem.


          B . STANDAR DOKUMENTASI

          Standar dokumentasi menunjukan kebutuhan dokumentasi yang harus di kembangkan selama proyek pengembangan sistem. Jenis Dokumentasi yang dapat dihasilkan dari setiap tahap atau Fase pengembangan sistem,yaitu:



          .



          C.   TEKNOLOGI PRAKTEK PRAKTEK PENGEMBANGAN SISTE                                                         
             Pengendalian Produktivitas analisis/pemogram
          praktek pengendalian utama yang terdapat pada fungsi analis adalah dokumentasi eksplisit hubungan antara analisis dengan pemakai .
                  Pemrograman Terstuktur
                          Pemrograman Terstuktur adalah konsep yang berkaitan dengan gaya pemrogaman umum dalam sebagian besar format abstraknya merupakan jenis dari logikan  simbolis yang berkaitan dengan ketepatan dan perancangan program.
                 Teknologi Berorientasi Obyek 
                          Teknologi berorientasi obyek mencangkup pemograman berorientansi  obyek dan Database berorientansi obyek.
                 Keterlibatan Auditor dalam pengembangan sistem
               Kemampuan sistem pemrosesan data untuk diaudit tergantung pada sistem pengendalian yang dibangun dalam sistem selama pengembangannya.



          D.PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN PROYEK     SISTEM

                  Secara operasional ,teknik manajemen proyek adalah pusat dari siklus hidup pengembangan sistem yang terkendali dengan baik.
                  Pengembangan sistem adalah proses memodifikasi  atau mengubah  bagian atau keseluruhan sistem informasi.siklus hidup sistem sedang mengcangkup tiga tahap utama yaitu perencanaan dan analisis , perancangan (desain) , dan implementasi.